Rabu, 14 Maret 2012

In My Opinion

16 November 2011-
Kami menangis, kami bersedih. SMAKER berduka kembali. Apa yang terjadi ? seseorang yang sangat dekat dengan siswa. Bahkan salah satu orang berpengaruh di SMAKER. Ya Pak Ariyanto dan kisah tragisnya. Menjadi kambing hitam sekolah. Bukannya suatu kasus yang bersangkutan dengan lembaga. Seharusnya lembaga tersebut juga yang bertanggung jawab. Bukan perorangan saja.
Tuhan……..
Dimana keadilanmu ?

Tahun pertama sekolah di SMAKER. Membuat ku bangga akan sekolah sederhana, akan tetapi penuh prestasi. Sekolah yang membuat ku banyak belajar akan makna kesederhanaan. Namun detik ini aku tak bangga lagi. Bagaimana bisa seeorang guru “di gugu lan di tiru” mangkir dari tanggung jawabnya. Sungguh miris bila mendengar kisah sekolah ku ini.
Mister Vaksin---
@ Pantai Damas with ICT

Satu kata mewakili Mr. Vaksin yaitu, disiplin. Mulai aksessoris, setangan leher, rambut cowok, dasi, sepatu, ampe kancing lengan baju. Sekarang baru berasa kan bedanya tanpa ada Mr. Vaksin. Kecewa banget, ga tega ngliatnya. Oiya, aku mau cerita kenangan sama beliau nih.
Waktu kelas X dulu orangnya mesti “ngonangi” aku lagi bincang-bincang sama ketua kelas sebelah, haha. Dan pasca masalah juni 2011 itu beliau seperti kehilangan 'separo' memori otaknya, pas masuk kelas dan ngabsen satu persatu siswa.
“Dwi Ardianto. Kita perna bincang-bincang soal ‘nyomblangin’ di mushola ya ?” (sambil nglirik aku)
Tuiiing…. Sontak aku langsung menatap Dwi penuh arti, wkwk. Pengen ketawa ngakak, sekarang aku tau maksudmu. But , maaf kawan aku ga bisa ikut acara “Pak Comblangmu” :D.. He just friend, you know !!
Dwi says, “Iya, gatot pak. Gagal total”
Mr. Ari says, “Kelihatannya saya tau apa sebabnya”
Dan kenapa Pak Ari bisa bilang seperti itu ? ya karna beliau memang tau alasannya..
Jadi ceritanya dulu pas perjalanan pulang Trenggalek-SMAKER. Aku dan beliau banyak cerita, istilahnya curcol lah, heheheg. Beliau cerita masa mudanya, begitu juga aku *kayak uda tua aje…
Dan inilah cerita ku tentang Mr. Vaksin. I MISS U SO MUCH Pak Ari …………   
   

2 komentar: